Wednesday, 13 March 2013

Gunung berapi di bawah laut sulawesi

Laut Sulawesi yang terletak di barat Lautan Pasifik disempadani dengan Kepulauan Sulu, Laut Sulu, Kepulauan Mindanao di utara, rangkaian Kep. Sangihe di timur, Sulawesi di selatan dan Kalimantan barat di barat. Laut ini terbentuk daripada lembangan besar dengan kedalaman sehingga 20,300 kaki (6,200 m). Ia mengunjur 420 batu (675 km) dari utara-selatan dan 520 batu (837 km) timur-barat. Jumlah luas permukaannya adalah 110,000 batu persegi (280,000 km²). Bukaan laut ini menuju Laut Jawa melalui Selat Makassar.
Laut Sulawesi merupakan sebahagian lembanganlaut purba yang terbentuk 42 juta tahun dahulu. Sejak 20 juta tahun dahulu, pergerakan kerak bumi telah menolak lembangan Sulawesi menghampiri kawasan gunung berapi Indonesia dan Filipina.
Sempadan di antara Sulawesi dan Laut Sulu terletak di Rabung Sibutu-Basilan. Arus laut yang kuat, jurang laut yang dalam dan gunung dasar laut, dengan gabungan pulau gunung berapi, menghasilkan ciri-ciri oseanografi yang kompleks.
 Penemuan gunung berapi bawah laut :
 Dalam ekspedisi para ilmuwan Indonesia dan Amerika Serikat, ilmuwan dari National Kelautan dan Atmosfer AS (NOAA) di bawah naungan Departemen Perdagangan AS. Telah menemukan sebuah Gunung Berapi Raksasa Bawah Laut Sulawesi. Gunung berapi bawah laut ini lebih dari 10.000 kaki atau 3000 meter, ditemukan di laut di Sulawesi Utara.
  Ekspedisi bawah laut ini menggunakan sistem sonar dan peralatan robotik, remotely operated vehicle (ROV) dilengkapi dengan kamera beresolusi tinggi untuk mengeksplorasi kekayaan dasar laut di perairan Indonesia.

Tak terduga sama sekali, Kapal Okeanos dari NOAA mendapatkan pemetaan gambar gunung berapi itu. Kawio Barat dipilih sebagai area ekspedisi karena unsur-unsur bawah laut yang berlimpah.

“Ini adalah gunung berapi yang besar dan lebih tinggi dari semua gunung di Indonesia, kecuali tiga atau empat gunung lainnya, dan menjulang lebih dari 10.000 meter dari dasar laut pada kedalaman lebih dari 18 ribu kaki”
Kata Jim Holden, Ketua ilmuwan AS dari University of Massachusetts, AS, Kedutaan Besar dalam rilis itu ke AFP.
  Tinggi gunung di dasar laut itu mencapai 10.000 kaki atau kurang lebih 3.000 meter. Posisinya terletak di kedalaman 18.000 kaki di perairan Kepulauan Kawio, Sulawesi Utara. Penemuan gunung ini merupakan bagian dari ekspedisi dari Kapal Okeanos milik National Oceanic and Atmospheric Administration. Ekspedisi ini telah memetakan 2.400 mil persegi dasar laut di Indonesia atau seluas Delaware. Ekspedisi ini akan selesai pada 24 Agustus mendatang.  Gunung berapi dalam laut ini terdeteksi dalam ekspedisi bersama ilmuwan Indonesia dan ilmuwan Amerika Serikat dari National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA) yang berada di bawah naungan Departemen Perdagangan AS.

Kapal Okeanos dari NOAA saat menjelajah laut di daerah Kawio Barat, Kepulauan Kawio, Sulawesi Utara, mendapatkan pemetaan gambar gunung berapi itu. Kawio Barat dipilih sebagai area ekspedisi karena unsur-unsur bawah laut yang berlimpah. Lewat satelit, para ilmuwan di Okeanos dapat berhubungan dengan kantor eksplorasi di Jakarta dan Seattle, AS. Para ilmuwan Indonesia dan AS yakin mereka akan menemukan banyak fenomena baru untuk memahami ekosistem laut dan dampak perubahan iklim. Sugiarta Wirasantosa dari Badan Riset Kelautan dan Perikanan mengatakan, Indonesia yang memiliki 17.000 lebih pulau, butuh lebih banyak melakukan eksplorasi.

No comments:

Post a Comment